INOVASI
PAHA PEDES PUSKESMAS SADENG PASAR
Indonesia
berada di urutan ketiga sebagai negara dengan penderita TBC terbanyak di dunia dimana di tahun 2019
diperkirakan terdapat total kasus TBC mencapai 845,000 kasus, dan hanya 67%
yang melakukan pengobatan. Jumlah kasus tertinggi yang dilaporkan terdapat di
provinsi dengan jumlah penduduk yang besar yaitu Jawa Barat, Jawa Timur dan
Jawa Tengah. Kasus TB di tiga provinsi tersebut sebesar 44% dari jumlah seluruh
kasus TB di Indonesia (Kemenkes RI, 2018).
Angka
kesembuhan penderita TB Paru BTA (+) di puskesmas dan rumah sakit Kabupaten
Bogor sebesar 62,59% dan pengobatan lengkap sebesar 24,44% sehingga angka kesuksesannya
(succesrate) sebesar 87,03% angka ini mendekati target Kementerian Kesehatan
sebesar 90%. (Dinkes Kabupaten Bogor, 2018).
Meskipun
Tuberkulosis (TBC) sebagai penyakit menular paling mematikan di dunia, namun
TBC dapat dicegah dan disembuhkan. Sekitar 85% orang yang memiliki penyakit TBC
dapat berhasil diobati dengan rejimen obat selama 6 bulan. Kedisiplinan
pengobatan, dukungan dan komitmen pemerintah tetap menjadi poin penting untuk
melawan tuberkulosis.
Sesuai dengan himbauan dan arahan Gubenur Jabar bahwa
perlu adanya inovasi dalam upaya mengeliminasi kasus TBC di Jawa Barat,
Puskesmas Sadeng Pasar membuat terobosan baru terkait TBC yang diberi nama PAHA
PEDES (PAKET DAHAK PEDESAAN). Kegiatannya difokuskan dengan melakukan penjaringan
lebih banyak pasien TBC dengan sistem jemput bola serta koordinasi lintas
sektor. Koordinasi bersama antara Kepala Desa di 4 Desa (Babakan Sadeng, Wangunjaya,
Sadeng Kolot, Leuwisadeng), Bidan Desa, Kader Posbindu Desa, petugas promkes
dan petugas
program TBC membentuk Kader Siaga TBC/
kader PAHA PEDES. Dengan adanya kader ini, diharapakan pemantauan TBC dan
penjaringan kasus TBC di lapangan semakin intensif sehingga dapat mencegah penularan
penyakit TBC.